Bahkan rumah panggung tak mampu menahannya Guncangan demi guncangan tak buatnya letih untuk kembali
Sebagai bukti bahwa dirinya adalah kearifan lokal yang agung
Miliki daya lenting tinggi
Tak ragu berdiri meski miring sekalipun Tapi..
Yang biasanya dalam, kini dangkal
Yang biasanya malam, kini siang
Yang biasanya besar, kini dahsyat
Yang biasanya bergetar, kini memutar Bukan lagi tentang fleksibilitas rangkanya
Tapi tentang tanah yang dipijaknya
Bukan lagi tentang tenggang rasa
Tapi tentang martabatnya